
Foto Gusdur (net)
NUKalteng.id- Jakarta- Desember sering disebut bulan Gus Dur, karena tepat pada bulan ini beliau wafat. Semasa hidupnya, tidak sedikit masyarakat baik bagi Nahdliyyin maupun warga Indonesia umumnya, memiliki kenangan yang paling dirindukan sepanjang hidup.
Hal tersebut adalah karena di bulan Desember, ulama besar yang sekaligus Bapak Bangsa Indonesia dimakamkan di Jombang, Jawa Timur, berdekatan dengan makam kakeknya, KH Hasyim Asy’ari. Dialah KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang wafat pada 31 Desember 2009 silam.
Berbagai kisahpun sering diungkapkan diberbagai akun media sosial, salah satunya dari akun IG Ulama.Nusantara.
Baru belakangan ini baru diketahu kalau Gus Dur sudah beberapa kali berkunjung ke Ponpes Annuqoyyah, Guluk-Guluk, Sumenep, Madura. Awalnya, si penutur ituhanya tahu kaau Gus Dur itu hanya datang satu kali saja, yakni pada tahun 2000 tepatnya di saat masih menjabat Presiden RI.
Tetapi ternyata tidak. Yang paling banyak tahu perihal ini tentu saja Kiai Zamiel karena setiap ke Guluk-Guluk, Gus Dur biasanya langsung ‘jujug’ (menuju) ke ndalem Kiai Abdul Basith, ayah Kiai Zamiel.
Saat pertama datang ke Guluk-Guluk, Gus Dur menjumpai Kiai Abdul Basith AS dan minta diantarkan ke komplek pemakaman Pendiri PP Annuqayah, yakni Kiai Muhammad Asy-Syarqawi. Sebagian orang menganggap cara ini sebagai “pangapora” alias “kulo nuwun”.
Maka, Kiai Abdul Basith pun lantas mengajak Gus Dur ke komplek pemakaman tersebut, yang letaknya tidak jauh. Lokasinya berada di bawah rerimbun dua pohon sawo, di depan Masjid Jami’.
“Yang ini, Gus!” kata Kiai Abdul Basith seraya menunjuk ke makam tertentu. Maka, Gus Dur pun menghampiri makam yang dimaksud, duduk di sebelah barat nisan sisi utara, menghadap ke timur.
Eh, selang beberapa detik, Gus Dur bangkit dan menatap Kiai Abdul Basith sambil tersenyum lebar. “Ayolah Kiai, Panjenengan itu jangan suka godain saya. Makam ini isinya perempuan,”.
Akhirnya, Kiai Abdul Basith pun senyum-senyum, menyadari sudah menggoda Gus Dur namun ketahuan juga. Kiai Abdul Basith pun menunjukkan makam Kiai Muhammad As-Syarqawi yang sebenarnya, sebuah makam bernisan besar, berada bagian barat pemakaman. Dengan serta-merta, Gus Dur bangkit dan pindah ke sana. Alfatihah untukmu Gus Dur. (red)
sumber: jabar.nu.or.id