
Penasihat Lakpesdam NU Kalteng, Katma F Dirun meresmikan operasional Kedai NUkita, Selasa malam di Jl G Obos VII
NUkalteng.id, Palangka Raya – Salah satu lajnah atau lembaga di bawah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Kalimantan Tengah (Kalteng), Lakpesdam NU, resmi mengoperasionalkan Kedai NUKita, Selasa (6/6/2023) di Jalan G Obos VII Palangka Raya.
Pengurus Wilayah Lakpesdam atau Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia memanfaatkan Kedai ini, sekaligus multifungsi digunakan juga sebagai rumah konseling dan tempat diskusi atau dialog terkait program internal Lakpesdam maupun dengan mitra terkait.
Peresmian dilakukan oleh Dewan Penasihat Lakpesdam NU Kalteng, Dr. H. Katma F Dirun, pada Selasa malam. Selain Wakil Ketua Tanfidziyah PWNU, hadir dalam acara tersebut Rois Syuriyah PWNU Kalteng, KH. Drs. Chairuddin Halim, dan beberapa Ketua Badan Otonom NU Kalteng antara lain Muslimat NU, Fatayat NU, GP Ansor, dan PMII.
Selain itu, juga disaksikan para pihak antara lain pejabat Polda Kalteng, Densus 88 AT Satgas Kalteng, Binda Kalteng, BNPT/FKPT Kalteng, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Kalteng, serta undangan lainnya, yang selama ini menjadi mitra diskusi pengurus Lakpesdam NU Kalteng.
“Saya mendukung sekali operasionalnya Kedai NUKita, yang diprakarsai oleh Lakpesdam NU Kalteng ini, apalagi menjadi pionir atau kali pertama hadir di Kalteng, dan sepertinya pertama kali juga di Indonesia, membuat konsep deradikalisasi seperti ini,” ungkap Katma dalam sambutan sesaat sebelum meresmikan Kedai dan Rumah Konseling tersebut.
Katma F Dirun yang juag menjabat sebagai Asisten I Bidang pemerintahan di Setda Kalteng ini juga menandaskan agar semua pihak bisa berkolaborasi membuat kegiatan atau program yang sinergias dengan upaya Lakpesdam yang dilaksanakan secara swadaya ini.

“Saya harap semua pihak mendukung, instansi pemerintahan maupun instansi mitra terkait program deradikalisasi ini. Namun, saya juga minta agar Lakpesdam atau Rumah Konseling ini agar membuat catatan-catatan dan masukan kepada Pemprov Kalteng,” katanya.
“Catatan dan masukan-masukan itu, yang sifatnya bisa diimplementasikan Bersama-sama, sehingga bisa didorong menjadi role model kita untuk menekan potensi paparan, dan menjadi contoh program deradikalisasi di Kalteng, serta saya minta Bakesbangpol agar sinergi dalam kegiatan-kegiatan teknis nantinya,” sambung dia lebih lanjut.
Dalam kesempatan acara tersebut, Ketua Lakpesdam NU Kalteng, Dr.(C) M. Roziqin mengatakan Rumah konseling yang bervisi untuk menangkal radikalisme ini, secara teknis akan memberikan pemahaman, pendampingan, atau bantuan konseling kepada para korban terpapar radikalisme-ekstremisme.
Definisi korban disini, tandas dia, bukan saja dimaknai hanya pada pelaku yang terpapar saja, melainkan bisa saja keluarga yang ditinggalkan atau tidak diurus oleh pelaku/korban, teman atau saudaranya, bahkan bisa tetangganya yang merasa janggal atau terganggu perubahan sikap.
“Nah kita membuka ruang diskusi termasuk masukan serta jenis treatment apa saja yang bisa dilakukan keluarga. Sebab virus radikalisme ekstremisme ini bisa mengenai siapa saja dan dari kalangan mana saja, sudah banyak contohnya mulai dokter hingga doktor, ekonomi sulit hingga ekonomi elit, pun tak terhindakan. Dan prinsip upaya kami adalah ‘dari yang terpapar menjadi tersadar,” beber Roziqin.
Lebih lanjut ia mengatakan, pengurus Lakpesdam akan melakukan mengorganisir atau menyiapkan konselor dan kader yang memiliki pemahaman agama yang mumpuni, untuk memberikan bantuan konseling tadi. Nantinya, akan ada pelatihan/training fasilitator. Kepada masyarakat luas, kedepannya juga akan memberikan edukasi tentang bahaya radikalisme yang meringsek masuk tempat pendidikan hingga keluarga.
“Di tempat ini, di ruang ini, akan kita bikin suasanya yang nyaman untuk diskusi, dialog, dan juga bisa dimanfaatkan untuk melakukan edukasi dan sosialisasi, melalui produksi konten yang mencerahkan,” tutupnya.
Acara di Kedai NUKita yang terletak di Jalan G. Obos VII Palangka Raya tersebut berlangsung pukul 19.30-22.30 WIB. Lebih dari 60 orang dari kalangan dai, aparatur pemerintah dan instansi terkait, hingga kalangan pelajar/mahasiswa hadir dalam kegiatan ramah tamah tersebut. (red)